.................................................................
Semilir angin,perlahan masuk lewat pintu rumahmu
Kesejukan seharusnya menjadi suasana
Tapi yang ada hanya
Kegerahan dalam hati
Kegersangan dalam jiwa
Bergerak, tapi kaku
Bergerak tapi beku
Lihatlah cahaya matanya
Tak ada lagi api jiwa disana
Basa-basi hanya sekedarnya
Tidur berpaling punggung
Tak ada lagi sapaan cinta
Ketika suasana ini
Tak terkendalikan
Maka yang ada hanya pertengkaran
Maka yang ada hanya airmata
Airmata istrimu
Airmata anak-anakmu
Tertekan
Itu kata paling tepat menggambarkan suasana ini
Jika tak terkendalikan lagi
Maka lisan baik disengaja atau tidak
Akan mengeluarkan kata ini
TALAK
Berakhirlah sudah pernikahan ini
Berakhirlah sudah cinta yang dibangun di atas harapan dan cita-cita
Inilah yang terjadi kepada orang-orang yang menikah
Tanpa konsep
Tanpa kematangan Jiwa
Inilah yang terjadi kepada orang-orang yang menaruh iman
Hanya ketika terjadi masalah
Menaruh akal
Ketika suasana sudah tak bisa dikendalikan lagi
Inilah yang terjadi kepada orang-orang yang tenggelam dalam maksiat
Tak mampu menjaga hati
Tak mampu menjaga mata
Menebarkan pesona yang disaat itu Allah menatap dengan tidak suka
Sahabat
Jangan pernah sekalipun engkau menyakiti jiwa yang telah Allah halalkan kehormatannya untukmu
Jangan pernah….
Terlalu hina bagi laki-laki
Yang sering membuat istrinya menangis
Mengakulah salah jika engkau memang salah
Berjanjilah kepada dirinya
Engkau akan lebih baik lagi
Percayalah Hati istrimu
Lebih luas dari samudra
Maka maaf ikhlas dari hatinya akan terbit
Seiring dirinya melihat cahaya kejujuran dan kesungguhan dimatamu
Maka perasaan nya akan mengatakan
Engkau sudah berubah
Engkau sudah tak berulah lagi
Engkau harus menyelamatkan jiwanya
Engkau harus menyelamatkan cintanya…
Engkau Harus menyelamatkan bahtera ini
Hingga ke dermaga indah bernama, SURGA
Katakanlah padanya
“Cinta, mulai saat ini aku hanya ingin menjadi Suami yang baik untukmu, dan anak-anak kita”
Percayalah Allah akan menurunkan ketentraman
Menterbitkan kembali cinta itu…
Dan kita tak melihat setan yang bertepuk tangan
Inilah kemenangan
Kesejukan seharusnya menjadi suasana
Tapi yang ada hanya
Kegerahan dalam hati
Kegersangan dalam jiwa
Bergerak, tapi kaku
Bergerak tapi beku
Lihatlah cahaya matanya
Tak ada lagi api jiwa disana
Basa-basi hanya sekedarnya
Tidur berpaling punggung
Tak ada lagi sapaan cinta
Ketika suasana ini
Tak terkendalikan
Maka yang ada hanya pertengkaran
Maka yang ada hanya airmata
Airmata istrimu
Airmata anak-anakmu
Tertekan
Itu kata paling tepat menggambarkan suasana ini
Jika tak terkendalikan lagi
Maka lisan baik disengaja atau tidak
Akan mengeluarkan kata ini
TALAK
Berakhirlah sudah pernikahan ini
Berakhirlah sudah cinta yang dibangun di atas harapan dan cita-cita
Inilah yang terjadi kepada orang-orang yang menikah
Tanpa konsep
Tanpa kematangan Jiwa
Inilah yang terjadi kepada orang-orang yang menaruh iman
Hanya ketika terjadi masalah
Menaruh akal
Ketika suasana sudah tak bisa dikendalikan lagi
Inilah yang terjadi kepada orang-orang yang tenggelam dalam maksiat
Tak mampu menjaga hati
Tak mampu menjaga mata
Menebarkan pesona yang disaat itu Allah menatap dengan tidak suka
Sahabat
Jangan pernah sekalipun engkau menyakiti jiwa yang telah Allah halalkan kehormatannya untukmu
Jangan pernah….
Terlalu hina bagi laki-laki
Yang sering membuat istrinya menangis
Mengakulah salah jika engkau memang salah
Berjanjilah kepada dirinya
Engkau akan lebih baik lagi
Percayalah Hati istrimu
Lebih luas dari samudra
Maka maaf ikhlas dari hatinya akan terbit
Seiring dirinya melihat cahaya kejujuran dan kesungguhan dimatamu
Maka perasaan nya akan mengatakan
Engkau sudah berubah
Engkau sudah tak berulah lagi
Engkau harus menyelamatkan jiwanya
Engkau harus menyelamatkan cintanya…
Engkau Harus menyelamatkan bahtera ini
Hingga ke dermaga indah bernama, SURGA
Katakanlah padanya
“Cinta, mulai saat ini aku hanya ingin menjadi Suami yang baik untukmu, dan anak-anak kita”
Percayalah Allah akan menurunkan ketentraman
Menterbitkan kembali cinta itu…
Dan kita tak melihat setan yang bertepuk tangan
Inilah kemenangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar